Rajungan
yang bernama latin Portunus pelagicus, merupakan jenis kepiting yang
sangat popular dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan
harga yang cukup mahal. Rajungan merupakan kepiting yang memiliki habitat alami
hanya di laut. Rajungan juga memiliki beberapa keunggulan yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Rajungan dalam dunia perdagangan termasuk dalam kelompok “crab”
(kepiting). Rajungan disebut juga “swimming crab” (kepiting berenang)
dan kepiting disebut “mud crab” (kepiting bakau atau kepiting lumpur).
Rajungan di
Indonesia sampai sekarang masih merupakan komoditas perikanan yang memiliki
nilai ekonomis tinggi yang diekspor terutama ke Amerika, yaitu mencapai 60 %
dari total hasil tangkapan rajungan. Rajungan juga diekspor ke berbagai negara
dalam bentuk segar yaitu ke Singapura dan Jepang, sedangkan yang dalam bentuk
olahan (dalam kaleng) diekspor ke Belanda. Komoditas ini merupakan komoditas
ekspor urutan ketiga tertinggi setelah udang dan ikan. Terdapat beberapa jenis
rajungan yang tersebar di Indonesia, antara lain:
a. Rajungan
angin (Podophthalmus vigil)
b. Rajungan karang (Charybdis cruciata)
c. Rajungan/ kepiting bulan terang (Portunus pelagicus)
d. Rajungan hijau/ kepiting batu (Thalamita crenata dan Thalamita danae)
e. Rajungan batik (Charybdis natator)
f. Kepiting (Scylla serrata)
g. Rajungan bintang (Portunus sanguinolentus)
b. Rajungan karang (Charybdis cruciata)
c. Rajungan/ kepiting bulan terang (Portunus pelagicus)
d. Rajungan hijau/ kepiting batu (Thalamita crenata dan Thalamita danae)
e. Rajungan batik (Charybdis natator)
f. Kepiting (Scylla serrata)
g. Rajungan bintang (Portunus sanguinolentus)
Daging
rajungan mempunyai nilai gizi tinggi. Rata-rata per 100 gram
daging rajungan mengandung karbohidrat sebesar 14,1 gram, kalsium 210 mg,
fosfor 1,1 mg, zat besi 200 SI, dan vitamin A dan B1 sebesar 0,05 mg/ 100 g.
Keunggulan nilai gizi rajungan adalah kandungan proteinnya yang cukup besar,
yaitu sekitar 16-17 g/ 100 g daging rajungan. Angka tersebut membuktikan bahwa
rajungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein yang cukup baik dan sangat
potensial. Keunggulan lain adalah kandungan lemak rajungan yang sangat rendah.
Hal ini sangat baik bagi seseorang yang memang membatasi konsumsi pangan
berlemak tinggi. Kandungan lemak rendah dapat berarti
kandungan lemak jenuh yang rendah pula, demikian halnya dengan kandungan
kolestrol.
Untuk nilai
proksimat rajungan dapat dilihat di bawah..
Nilai
Proksimat Rajungan
Jenis
Komoditi
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Air (%)
|
Abu (%)
|
Rajungan
jantan
|
16,85
|
0,10
|
78,78
|
2,04
|
Rajungan
betina
|
16,17
|
0,35
|
81,27
|
1,82
|
(BBPMHP,
1995)
Mutu
rajungan ditentukan oleh keadaan fisik dan organoleptik (kenampakan, bau, dan
tekstur) dari rajungan. Keseragaman bentuk atau produk yang akan digunakan
dalam penelitian (jumbo, backfin, special dan claw meat)
tidak boleh ada yang kurang dari ketentuan yang ditetapkan.
Sumber:
Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment